Memayu Hayuning Bawono

Untuk membangun kehidupan yang Rahmatan Lil Alamin atau penuh
kasih pada dasarnya sebaik-baiknya umat adalah yang berguna bagi
mahluk lainnya. Menciptakan lingkungan yang penuh kasih,
memberikan kemanfaatan sesuai dengan cinta, passion, dan keahlian di
dalam hidup. Tak ada satupun yang sia-sia. Allah ciptakan untuk kita
mengalami agar kita sadar bahwa itulah modal kita untuk memberi.
Nusantara sudah memberikan banyak sekali nasehat-nasehat dalam
perjalanan kita menjadi manusia inggil, berbudi pekerti baik, untuk
menciptakan peradaban yang baik. Salah satunya adalah falsafah
Memayu Hayuning Bawono.
Kata Memayu berasal dari kata Hayu (cantik, indah atau selamat)
dengan mendapat awalan "ma-" menjadi Mamayu (mempercantik,
memperindah atau meningkatkan keselamatan) yang diucapkan sering-
sering sebagai Memayu.
Kata Hayuning berasal dari kata Hayu dengan mendapatkan kata ganti
kepunyaan "ning" (nya) yang berarti cantiknya, indahnya, atau selamatnya
(keselamatannya) terjemahan bebasnya dari memayu hayuning:
mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Kata Bawono berarti Dunia dalam pengertian dunia batin, jiwa atau
rohani. Sedangkan untuk pengertian lahiriah ragawi, atau jasmaniahnya
dipergunakan kata buwono yang berati dunia dalam arti
fisik. Bawono terdiri dari tiga macam arti dan makna yaitu;
-Bawono Alit (kecil) yg bermakna pribadi dan keluarga
-Bawono Agung (besar) yg berati masyarakat, bangsa, negara dan
international (global)
-Bawono Langgeng (abadi) adalah alam akhirat
Secara keseluruhan terjemahan bebas dari Memayu Hayuning
Bawonoadalah mengusahakan (mengupayakan) Keselamatan,
Kebahagiaan, dan Kesejahterann Hidup di Dunia.
Memayu Hayuning Bawono (credo) Sepi ing pamrih rame ing gawe,
Sastro Cetho Harjendro Hayuning.
Sementara dalam lapisan pengertian yang lebih dalam akan falsafah
Memayu Hayuning Bawanaini menegaskan bahwa segenap tubuh
manusia (kita) di dalam jiwa dan tubuh jasmaninya saling berhubungan
dan berkaitan secara seimbang dengan energi alam semesta yang
membawa energi hawa dengan nafsu yang ada di jiwa kita, yang
keduanya tidak bisa dipisahkan. Apapun yang ada di luar pun ada di
dalam saling terkoneksi dalam harmoni .

As above so below
As within so without
As the soul so the universe
Apapun zat yang ada di semesta raya pun ada di dalam di dalam diri
manusia, terkoneksi dalam hukum tarik menarik. Tumbuhan dapat
berfotosintesis ketika dapat mengakses cahaya matahari, demikianpun
ruh manusia dapat bertumbuh ketika dapat menemukan cahaya di
dalam diri.
Menemukan hakikat diri yang sejati, adalah kunci utama untuk
mengolah rasa didalam rasa sehingga timbul cinta ( Mahabbah pada
yang menyemesta dan rasa kasih pada sesama dan prasangka baik yang
dapat menciptakan hukum tarik menarik dalam harmoni yang
sempurna, barulah dapat tercipta Memayu Hayuning Bawono yang
sesungguhnya.